A.
Asal Sendratari Ramayana
Sendratari Ramayan
berasal dari Surakarta, Jawa Tengah, yang rutin dipentaskan di Candi Prambanan.
Sejarah diadakannya
B.
Sendratari Ramayana di Candi Prambanan
KGPH Jati Kusuma salah
satu kerabat kraton Surakarta yang pada waktu itu menjabat sebagai Mentri
Pariwisata, Pos dan Perhubungan darat yang berkeinginan menampilkan kesenian
tradisional terutama seni tari secara kolosal dengan latar belakang sebuah
bangunan seperti Thailand, Kamboja, dan Mesir. Akhirnya dipilihlah Yogyakarta
sebagai tempat pertunjukan, tempatnya di Candi Prambanan karena disana terdapat
relie cerita Ramayana.
Sendratari Ramayana diepntaskan dan diresmikan oleh Ir.Soekarno presiden RI yang pertama. Pada tahun 1961 disebelah selatan candi, di bagian timur sungai dan pindah ke tempat yang sekarang di bagian barat candi kira-kira tahun 1966-an dengan tambahan sebuah theather tertutup Trimurti untuk pementasan dimusim hujan.
Sendratari Ramayana diepntaskan dan diresmikan oleh Ir.Soekarno presiden RI yang pertama. Pada tahun 1961 disebelah selatan candi, di bagian timur sungai dan pindah ke tempat yang sekarang di bagian barat candi kira-kira tahun 1966-an dengan tambahan sebuah theather tertutup Trimurti untuk pementasan dimusim hujan.
C.
Sejarah Ramayana
Negeri Mantili yang
dipimpin oleh raja bernama Prabu Janaka mempunyai putri cantik jelita bernama
Dewi Sinta. Untuk menentukan calon suami diadakan sayembara. Akhirnya
dimenangkan oleh putra mahkota kerajaan Ayodya yang bernama raden Wijaya.
Beliau berhasil memperistri Dewi Sinta. Prabu Rahwana Raja Alengkadirja ingin
memperistri Dewi Widowati. Setelah melihat Dewi Sinta Rahwana menganggap Sinta
titisan Dewi Widowati.
Dikerajaan, Rahwana mengatakan pasewakan agung yang dihadiri kumbakarno, Indrajit dan Patih Prahasto serta rakyatnya, tiba-tiba datang Sarpakeraka adik Rahwana sambil menangis minta tolong karena dipercaya oleh Satria di hutan Dandaka dan ada wanita cantik mendengar laporan itu, Rahwana marah dan memanggil Kalamurica untuk ikut membunuh dan mencari wanita tersebut.
Rama Wijaya bersama Sinta dan Laksamana adik Ramawijaya mengembara kehutan Dandaka. Rahwana melihat Sinta dan berniat memilikinya untuk mendapatkan Sinta, Rahwana mengubah Marica pengikutnya menjadi kijang kencana yang elok dan membuat Sinta ingin memiliki. Rama berusaha mengejarnya Sinta cemas Rama belum kembali. Sinta menyuruh Laksamana mencari Rama, Laksamana pun meninggalkan Sinta didalam lingkaran magis. Rahwana berusaha menculik Sinta tapi tidak berhasil akhirnya Rahwana berubah menjadi Brahma tua dan berhasil menculik Sinta.
Dalam pengejaran akhirnya Kijang dipanah Rahma ternyata kijang berubah menjadi raksasa Kalamarica sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama. Laksamana menyusul Rama mengajak untuk menemui Sinta.
Perjalanan Rahwana membawa Sinta terlambat seekor Burung Garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong Sinta tapi jatuh terluka parah. Rama dan Laksamana tidak menemukan Sinta ditempat semula, akhinya dicari dan diperjalanan bertemu dengan Jatayu. Rama mengira Jatayu yang menculik Sinta dan akan dibunuh. Tetapi dicegah oleh Laksamana. Akhirnya Jatayu menceritakan semua apa yang sebenarnya terjadi. Saat itu juga Jatayu mati. Dalam kesedihan datanglah seekor Kera Putih bernama Hanoman yang diutus Sugriwa untuk mencari dua orang yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat mengalahkan Subali yang telah merebut kekasihnya Dewi Tara. Akhirnya Rama membantu Sugriwa.
Subali, Dwi Tara dan Anggodo putranya sedang bercengkrama dikejutkan oleh kedatangan Sugriwa dan terjadi peperangan. Rama membantu Sugriwa dan akhirnya berhasil, kemudian Sugriwa bertemu denga Dewi Tara. Subali membalas kebaikan Rama dan diutuslah Hanoman untuk menyelidiki negeri Alengka.
Dikerajaan Alengka, Trijatha sedang menghibur Sinta Rahwana datang dan membujuk Sinta untuk jadi istrinya, namun bujukan itu ditolak dan Rahwana ignin membunuhnya tapi dapat dicegah oleh Trijatha. Sinta yang sedang sedih tiba-tiba dikejutkan tembang yang dibawakan Hanoman. Hanoman segera menghadap untuk menyampaikan kehadirannya diutus oleh Rama.
Setelah itu Hanoman ingin mengetahui kekuatan Alengka, maka dirusaklah keindahan taman dan ditangkap Indrajit dibawa ke Rahwana. Hanoman akan dibunuh tetapi decegah Kumbakarno. Akhirnya Kumbakarno diusir di Alengka. Hanoman dibakar hidu-hidup, tetapi Hanoman tidak mati malahan Hanoman dapat membakar Alengka, setelah itu ia kembali menghadap Rama. Rama beserta kera-kera berangkat membendung Samudra untuk jalan menuju Alengka. Mendapat laporan Hanoman tentang kekuatan Alengka Rama merasa gembira da diutuslah Hanoman, Anggodo, Anila, dan Jembawana untuk memimpin prajurit menyerang Alengka.
Kerajaan Alengka tiba-tiba diserang prajurit kera dan terjadilah perang cambuh, dalam perang itu Indrajit dan Kumbakarno gugur. Kumbakarno menghadapi Rama. Rahwana gugur kena panah Rama dan di himpit gunung Sumawan yang dibawa Hanoman.
Setelah Rahwana mati, Sinta diantar Hanoman menghadap Rama, tapi Rama menolak karena dianggapnya Sinta ternodai selama di Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Sinta untuk membuktikan kesuciannya dengan dibakar api, karena kesuciannya Sinta dengan pertolongan Dewa Api, Sinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.
Dikerajaan, Rahwana mengatakan pasewakan agung yang dihadiri kumbakarno, Indrajit dan Patih Prahasto serta rakyatnya, tiba-tiba datang Sarpakeraka adik Rahwana sambil menangis minta tolong karena dipercaya oleh Satria di hutan Dandaka dan ada wanita cantik mendengar laporan itu, Rahwana marah dan memanggil Kalamurica untuk ikut membunuh dan mencari wanita tersebut.
Rama Wijaya bersama Sinta dan Laksamana adik Ramawijaya mengembara kehutan Dandaka. Rahwana melihat Sinta dan berniat memilikinya untuk mendapatkan Sinta, Rahwana mengubah Marica pengikutnya menjadi kijang kencana yang elok dan membuat Sinta ingin memiliki. Rama berusaha mengejarnya Sinta cemas Rama belum kembali. Sinta menyuruh Laksamana mencari Rama, Laksamana pun meninggalkan Sinta didalam lingkaran magis. Rahwana berusaha menculik Sinta tapi tidak berhasil akhirnya Rahwana berubah menjadi Brahma tua dan berhasil menculik Sinta.
Dalam pengejaran akhirnya Kijang dipanah Rahma ternyata kijang berubah menjadi raksasa Kalamarica sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama. Laksamana menyusul Rama mengajak untuk menemui Sinta.
Perjalanan Rahwana membawa Sinta terlambat seekor Burung Garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong Sinta tapi jatuh terluka parah. Rama dan Laksamana tidak menemukan Sinta ditempat semula, akhinya dicari dan diperjalanan bertemu dengan Jatayu. Rama mengira Jatayu yang menculik Sinta dan akan dibunuh. Tetapi dicegah oleh Laksamana. Akhirnya Jatayu menceritakan semua apa yang sebenarnya terjadi. Saat itu juga Jatayu mati. Dalam kesedihan datanglah seekor Kera Putih bernama Hanoman yang diutus Sugriwa untuk mencari dua orang yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat mengalahkan Subali yang telah merebut kekasihnya Dewi Tara. Akhirnya Rama membantu Sugriwa.
Subali, Dwi Tara dan Anggodo putranya sedang bercengkrama dikejutkan oleh kedatangan Sugriwa dan terjadi peperangan. Rama membantu Sugriwa dan akhirnya berhasil, kemudian Sugriwa bertemu denga Dewi Tara. Subali membalas kebaikan Rama dan diutuslah Hanoman untuk menyelidiki negeri Alengka.
Dikerajaan Alengka, Trijatha sedang menghibur Sinta Rahwana datang dan membujuk Sinta untuk jadi istrinya, namun bujukan itu ditolak dan Rahwana ignin membunuhnya tapi dapat dicegah oleh Trijatha. Sinta yang sedang sedih tiba-tiba dikejutkan tembang yang dibawakan Hanoman. Hanoman segera menghadap untuk menyampaikan kehadirannya diutus oleh Rama.
Setelah itu Hanoman ingin mengetahui kekuatan Alengka, maka dirusaklah keindahan taman dan ditangkap Indrajit dibawa ke Rahwana. Hanoman akan dibunuh tetapi decegah Kumbakarno. Akhirnya Kumbakarno diusir di Alengka. Hanoman dibakar hidu-hidup, tetapi Hanoman tidak mati malahan Hanoman dapat membakar Alengka, setelah itu ia kembali menghadap Rama. Rama beserta kera-kera berangkat membendung Samudra untuk jalan menuju Alengka. Mendapat laporan Hanoman tentang kekuatan Alengka Rama merasa gembira da diutuslah Hanoman, Anggodo, Anila, dan Jembawana untuk memimpin prajurit menyerang Alengka.
Kerajaan Alengka tiba-tiba diserang prajurit kera dan terjadilah perang cambuh, dalam perang itu Indrajit dan Kumbakarno gugur. Kumbakarno menghadapi Rama. Rahwana gugur kena panah Rama dan di himpit gunung Sumawan yang dibawa Hanoman.
Setelah Rahwana mati, Sinta diantar Hanoman menghadap Rama, tapi Rama menolak karena dianggapnya Sinta ternodai selama di Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Sinta untuk membuktikan kesuciannya dengan dibakar api, karena kesuciannya Sinta dengan pertolongan Dewa Api, Sinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.
D.
Bentuk Penyajian
1. Gerak Tari
- Untuk putri jauh pandangan sekitar
2 meter.
- Untuk putra alus jauh jauh pandangan sekitar 3 meter.
2. Gerak-Gerak Ekspresi
Contoh :
- Ekspresi manusia pada adegan Shinta yang diculik Rahwana.
- Ekspresi manusia marah pada adegan Rahwana mendengar Hanoman memasuki Alengka.
- Ekspresi manusia gembira pada adegan Shinta dan Rama bertemu kembali.
- Ekspresi gerak tingkah laku binatang.
Contoh:
a. Gerakan pada binatang kijang :
- Melompat-lompat.
- Lari-lari.
- Mendengus-dengus.
b. Gerakan pada binatang burung :
- Terbang kian kemari.
- Mematuk.
3. Tata Lampu
Misal :
- Dalam suasana sedih dengan lampu yang agak redup.
- Suasana malam agak gelap.
- Suasana gembira dengan lampu yang terang.
Macam-macam lampu :
- Lampu warna.
- Lampu pengantar yang lari kearah samping kiri dan kanan.
- Untuk putra alus jauh jauh pandangan sekitar 3 meter.
2. Gerak-Gerak Ekspresi
Contoh :
- Ekspresi manusia pada adegan Shinta yang diculik Rahwana.
- Ekspresi manusia marah pada adegan Rahwana mendengar Hanoman memasuki Alengka.
- Ekspresi manusia gembira pada adegan Shinta dan Rama bertemu kembali.
- Ekspresi gerak tingkah laku binatang.
Contoh:
a. Gerakan pada binatang kijang :
- Melompat-lompat.
- Lari-lari.
- Mendengus-dengus.
b. Gerakan pada binatang burung :
- Terbang kian kemari.
- Mematuk.
3. Tata Lampu
Misal :
- Dalam suasana sedih dengan lampu yang agak redup.
- Suasana malam agak gelap.
- Suasana gembira dengan lampu yang terang.
Macam-macam lampu :
- Lampu warna.
- Lampu pengantar yang lari kearah samping kiri dan kanan.
- Lampu pengantar jalan cerita.
E.
Iringan Tari
Iringan tari di
Sendratari Ramayana yaitu alat music tradisional gamelan Jawa.
F.
Rias dan Busana
1. Rias
Contoh :
- Rias putri luruh untuk Dewi Shinta
dan dayang – dayangnya.
- Rias raksasa untuk Rahwana.
- Rias wanara untuk Anoman.
2. Busana
Busana yang dikenakan ialah busana –
busana di pewayangan Jawa.
G.
Tema Tarian
Tema tarian Sendratari Ramayana yaitu erotis /
percintaan.
H.
Fungsi Tarian
Fungsi dari Sendratari Ramayana adalah untuk mengingat
atau menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, terutama pada
generasi muda yang mulai lupa akan kebudayaan bangsanya sendiri. Fungsi lain
dari Sendratari Ramayana adalah menambah wawasan tentang nilai-nilai budaya
yang kita miliki. Indonesia memiliki banyak kebudayaan salah satunya adalah
Sendratari Ramayana, yang juga mengandung pesan bahwa ujian atau cobaan adalah
jalan yang harus kita lalui untuk mencapai kesuksesan.
I.
Keunikan dan Keistimewaan
Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaan
tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan
oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma dalam
diri Rahwana (maharaja angkara murka dari negara Alengka).